PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN
MELALUI PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PESERTA DIDIK
KELAS V
MITU TIRTOMOYO TAHUN 2021/2022
LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
(
P T K)
Oleh:
YATINO,
S.Pd.I
NPK
: 9842150059023
MADRASAH
IBTIDAIYAH TARBIYATUL ULUM
DESA
TIRTOMOYO KECAMATAN PONCOWARNO
KABUPATEN
KEBUMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN
MELALUI PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PESERTA DIDIK
KELAS V
MITU TIRTOMOYO TAHUN 2021/2022
LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
(
P T K)
Oleh:
YATINO,
S.Pd.I
NPK
: 9842150059023
MADRASAH
IBTIDAIYAH TARBIYATUL ULUM
DESA
TIRTOMOYO KECAMATAN PONCOWARNO
KABUPATEN KEBUMEN
LEMBAGA
PENDIDIKAN MA’ARIF NUKEBUMEN
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
TARBIYATUL ULUM
TERAKREDITASI A
Alamat : Desa
Tirtomoyo Kec.
Poncowarno Kab.
Kebumen
Kode
Pos 54352 Email: mi.tu.tirto@gmail.com
PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN GURU
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama :
NURMALIKHAH, S.Pd.I
NIP :
-
Pangkat/Golongan :
-
Jabatan :
Kepala Madrasah
Unit Kerja :
MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo
Menyatakan bahwa
Karya Tulis Ilmiah Judul: "Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Operasi Pecahan Melalui Penerapan Strategi Everyone is a Teacher
Here Peserta Didik Kelas V MITU Tirtomoyo Tahun 2021/2022", benar-benar disusun
dan di review dengan baik untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik serta
telah di seminarkan oleh guru di bawah ini:
Nama :
YATINO, S.Pd.I
NIP :
-
Pangkat/Golongan :
-
Jabatan :
Guru Kelas V
Unit Kerja :
MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo
Demikian
pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh
tanggung jawab.
Kebumen , 30
November 2021
Kepala
Madrasah
NURMALIKHAH,
S.Pd.I
NIP.
-
LEMBAGA
PENDIDIKAN MA’ARIF NUKEBUMEN
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
TARBIYATUL ULUM
TERAKREDITASI A
Alamat : Desa
Tirtomoyo Kec.
Poncowarno Kab.
Kebumen
Kode
Pos 54352 Email: mi.tu.tirto@gmail.com
SURAT KETERANGAN
BUKTI DOKUMENTASI KARYA TULIS DI
PERPUSTAKAAN
MADRASAH
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama :
AMAD MUSAFA, S.Pd.I
NIP :
-
Pangkat/Golongan :
-
Jabatan :
Kepala Perpustakaan
Unit
Kerja : MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo
menerangkan
bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: "Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Operasi Pecahan Melalui Penerapan Strategi Everyone is a
Teacher Here Peserta Didik Kelas V MITU Tirtomoyo Tahun 2021/2022", yang ditulis
oleh guru di bawah ini:
Nama :
YATINO, S.Pd.I
NPK :
9842150059023
Pangkat/Golongan :
-
Jabatan :
Guru Kelas V
Unit
Kerja : MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo
Benar-benar telah
didokumentasikan di Perpustakaan MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo dengan nomer
kode: 105/mi.perpus/X/2019.
Tirtomoyo,
30 November 2021
Mengetahui;
Kepala Madrasah Kepala
Perpustakaan
Nurmalikhah, S.Pd.I Amad
Musafa, S.Pd.I
NIP. - NIP.
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan hanya kepada Allah SWT,
yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga
dapat menyelesaikan PTK ini dengan baik. Sholawat serta salam untuk Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umat manusia dari kejahiliyahan kepada peradaban yang
berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berjudul "Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Pecahan Melalui Penerapan Strategi Everyone
is a Teacher Here Peserta Didik Kelas V MITU Tirtomoyo Tahun 2021/2022".
Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas
ini peneliti mendapatkan bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Ibu
Nurmalikhah, S.Pd.I selaku Kepala MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo
2.
Bapak/Ibu
Guru MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Poncowarno Kebumen
3.
Semua
pihak yang
telah
mendukung dan membimbing penulis
dalam menyelesaikan penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada peneliti
menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
PTK ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Akhirnya kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Tirtomoyo, 18 November
2021
Penulis
ABSTRAK
Yatino. Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Operasi Pecahan Melalui Penerapan Strategi Everyone is a
Teacher Here Peserta Didik Kelas V Mitu Tirtomoyo Tahun 2021/2022. Penelitian
Tindakan Kelas. Kebumen: MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo, November 2019.
Latar belakang masalah yang menjadi
fokus kajian dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar
matematika materi operasi hitung pecahan desimal dengan jumlah siswa diatas KKM
hanya 35% dari 20 siswa. Penyebabnya adalah strategi yang digunakan
membosankan. Melalui penerapan strategi everyone is teacher here diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Kompetensi Dasar menjelaskan
dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal. Berdasarkan rumusan
masalah di atas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : (1) Mendeskripsikan
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here pada
kegiatan belajar mengajar kelas V materi pelajaran Matematika Kompetensi Dasar
menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal. (2) Mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan belajar mengajar kelas V
materi pelajaran Matematika Kompetensi Dasar menjelaskan dan melakukan
perkalian dan pembagian pecahan desimal.
Model dalam penelitian,ini menggunakan
model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang terdiri
dari 4 tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun
Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan penilaian
tes tertulis.
Dari analisis data kesimpulan yang
diperoleh dari pengkajian ini adalah: melalui penerapan strategi everyone is
teacher here terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Kompetensi Dasar
menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal bagi peserta
didik kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo semester I tahun pelajaran 2021/2022,
dengan kenaikan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal peserta didik yang
tuntas hanya 7 anak (35%) menjadi 12 anak (60%) pada siklus I dan mengalami
kenaikan lagi menjadi 14 anak ( 70 %) pada siklus ke II serta mengalami
kenaikan menjadi 18 anak (90%) pada siklus III.
Key
Word: Everyone is a teacher here, Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran.
D
A F T A R I S I
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KETERANGAN BUKTI
DOKUMEN....................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
............................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB
I. .... PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ................................................................. ...... 1
B.
Identifikasi
Masalah ................................................................ 2
C.
Pembatasan
Masalah ................................................................ 2
D.
Rumusan
Masalah ............................................................. ...... 3
E.
Tujuan
Penelitian .............................................................. ...... 3
F.
Manfaat
Penelitian ............................................................ ...... 3
BAB
II. KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kerangka
Teori ........................................................................ 5
B.
Hasil
Penelitian Terdahulu....................................................... 13
C.
Kerangka
berpikir ............................................................. ...... 14
D.
Hipotesis
Tindakan ........................................................... ...... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .............................................................. 17
B.
Setting Penelitian...................................................................... 18
1.
Lokasi Penelitian ................................................................ 18
2.
Waktu Penelitian ................................................................ 18
C.
Subjek Penelitian ..................................................................... 19
D.
Indikator Kinerja ..................................................................... 20
E.
Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20
1.
Observasi ........................................................................... 20
2.
Tes ...................................................................................... 21
F.
Teknik Analisis Data ................................................................ 21
1.
Analisis Data ..................................................................... 21
2.
Analisis Antar Siklus ........................................................ 23
G.
Prosedur Tindakan ................................................................... 23
1.
Siklus I .............................................................................. 24
2.
Siklus II ............................................................................ 25
3.
Siklus III ........................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sebelum Tindakan ........................................... 28
1. Data Hasil Belajar Siswa ................................................... 28
2. Data Aktivitas Belajar Siswa ............................................... 28
B.
Deskripsi Siklus Tindakan ...................................................... 30
1.
Siklus I ............................................................................... 34
a.
Tahap Perencanaan ....................................................... 34
b.
Tahap Pelaksanaan ....................................................... 35
c.
Tahap Pengamatan ....................................................... 36
d.
Refleksi Siklus I ........................................................... 37
2.
Siklus II ............................................................................. 38
a.
Tahap Perencanaan ....................................................... 38
b.
Tahap Pelaksanaan ....................................................... 39
c.
Tahap Pengamatan ....................................................... 40
d.
Refleksi Siklus II ......................................................... 42
3.
Siklus III ............................................................................ 42
a.
Tahap Perencanaan ....................................................... 42
b.
Tahap Pelaksanaan ....................................................... 43
c.
Tahap Pengamatan ....................................................... 43
d.
Refleksi Siklus III ........................................................ 45
C.
Pembahasan ............................................................................ 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 50
B.
Saran ....................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 52
DAFTAR TABEL
1.
Tabel
2.1 : Langkah-langkah kegiatan ..................................................... 12
2.
Tabel
2.2 : Penelitian yang relevan........................................................... 13
3.
Tabel
3.4 : Daftar siswa kelas V............................................................... 19
4.
Tabel
4.5 : Hasil Tes Pengetahuan Awal ................................................. 28
5.
Tabel
4.6 : Tabel Hasil Tes Siklus I ......................................................... 30
6.
Tabel
4.7 : Tabel Hasil Tes Siklus II ........................................................ 31
7.
Tabel
4.8 : Tabel Hasil Tes Siklus III....................................................... 33
8.
Tabel
4.9 : Prosentase
Hasil belajar Kondisi Awal dan Siklus 1.............. 36
9.
Tabel
4.10 : Prosentase
Hasil belajar Kondisi Awal, Siklus 1 dan 2........ 40
10.
Tabel
4.11 : Prosentase
Hasil belajar Kondisi Awal Siklus 1,2 & 3......... 44
11.
Tabel
4. 12 : Hasil
belajar Kondisi Awal Siklus 1,2 & 3 ......................... 48
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
1.
Bagan
2.1 : Skema kerangka berfikir......................................................
15
2.
Bagan
3.2 : Skema Daur Penelitian Tindakan Kelas............................... 23
3.
Diagram
4.1 : Hasil belajar siswa kondisi awal........................................ 29
4.
Diagram
4.2 : Ketuntasan hasil belajar siklus I........................................ 31
5.
Diagram
4.3 : Ketuntasan hasil belajar siklus II....................................... 32
6.
Diagram
4.4 : Ketuntasan hasil belajar siklus III..................................... 34
7.
Diagram
4.5 : Perbandingan hasil prites dan siklus I............................... 37
8.
Diagram
4.6 : Perbandingan hasil prites , siklus I dan siklus II............... 41
9.
Diagram
4.7 : Perbandingan hasil prites , siklus I, siklus II dan III ........ 45
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran-1
(Biodata penulis)
2.
Lampiran
-2 (Instrumen) meliputi
a.
Berkas
RPP
b.
Bahan
Ajar
c.
Soal-Soal
Postes
d.
Dokumentasi
Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Matematika merupakan suatu bahan
kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam
matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Guru
harus mampu menciptakan keterlibatan peserta didik. Berdasarkan
uraian tersebut, penulis menyadari betapa jauh berbeda bentuk
pembelajaran yang selama ini penulis lakukan. Tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ketercapaiannya oleh peserta
didik masih jauh dari apa yang diharapkan, karena proses pembelajaran lebih
berorientasi pada guru (teacher centered). Penulis masih menganggap
fungsi utama mengajar adalah menyampaikan informasi tanpa memperhatikan
bagaimana cara menyajikan informasi tersebut bagi peserta didik sehingga materi
dapat diserap secara baik dan maksimal. Dengan demikian hasil tes selalu tidak
tepat mengarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Keberhasilan semua peserta didik kelas
V mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Matematika pada
Kompetensi Dasar menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan
desimal merupakan suatu tanda bahwa pembelajaran telah berhasil pula. Peserta
didik dinyatakan telah menguasai materi pelajaran, apabila telah mencapai nilai
sama atau di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun hasil sebelum
penelitian Hasil belajar peserta didik juga masih rendah, terbukti dari
hasil ulangan akhir pembelajaran rata rata nilainya masih rendah yaitu 57,65.
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 7 anak (35%). Sedang 13
anak lainnya (65%) memperoleh nilai di bawah KKM.
Dari kenyataan di atas, guru ingin
memperbaiki Strategi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Everyone
is a teacher here. Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ini, besar
harapan guru kiranya ada perubahan yang lebih baik dari pada sebelumnya, baik
bagi peserta didik maupun bagi guru. Sebelumnya pembelajaran selama ini
menggunakan strategi dengan pendekatan ekspository. Harapan bagi guru adalah
sudah menggunakan model yang tepat, sehingga peserta didik lebih mudah menerima
materi, yang pada akhirnya semua peserta didik bisa tuntas belajarnya dengan
mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 70.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
sebagaimana yang telah diuraikan di atas untuk meningkatkan hasil belajar
matematika dapat dilakukan upaya antara lain :
- Siswa
kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika
- Siswa
mengalami kesulitan memahami materi operasi hitung perkalian dan pembagian
pecahan dan desimal
- Hasil
belajar matematika pada KD menjelaskan dan melakukan perkalian dan
pembagian pecahan dan desimal yang masih rendah
C. Pembatasan
Masalah
Agar fokus pada materi yang
dibahas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut.
- Penggunaan
Strategi everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika KD menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian
pecahan dan desimal.
- Subjek
penelitian untuk siswa Kelas V MITU Tirtomoyo TP. 2021/2022 semester I KD
menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan dan desimal.
- Aspek
yang diukur dalam peneltian ini pada aspek hasil
belajar
D. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana
penerapan strategi everyone is a teacher here
untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika
Kompetensi
Dasar menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal?
2.
Apakah dengan penerapan strategi
everyone is a teacher here dapat
meningkatkan hasil pembelajaran Matematika
Kompetensi
Dasar menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal?
E. Tujuan
Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
adalah untuk:
1.
Mendeskripsikan
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here pada
kegiatan belajar mengajar kelas V materi pelajaran Matematika Kompetensi Dasar menjelaskan
dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal.
2.
Mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan belajar mengajar kelas V
materi pelajaran Matematika Kompetensi Dasar menjelaskan dan melakukan
perkalian dan pembagian pecahan desimal.
F. Manfaat
Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan
tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi Sekolah
a.
Untuk memberikan informasi faktual
tentang keberhasilan pembelajaran.
b.
Untuk memberikan masukan pada sekolah
dalam menyusun program kegiatan
pada tahun pelajaran berikutnya.
2.
Bagi Guru
a.
Untuk meningkatkan hasil
proses
pembelajaran.
b.
Untuk meningkatkan profesionalisme.
3.
Bagi Peserta didik
a.
Untuk meningkatkan semangat
peserta
didik dalam proses pembelajaran.
b.
Untuk meningkatkan kualitas
hasil pembelajaran peserta didik di sekolah.
4.
Bagi
Peneliti
a.
Untuk
meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian ilmiah.
b.
Untuk
meningkatkan kemampuan literasi.
BAB
II
TEORI
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kerangka
Teori
1. Hasil
Belajar
a. Pengertian
hasil belajar
Hasil belajar didefinisikan sebagai
berubahnya tingkah laku seseorang yang telah mengalami belajar (HM. Surya,
1997:8.3). Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1)
Perubahan
yang disadari, artinya individu yang melakukan proses belajar menyadari bahwa
pengetahuannya telah bertambah, ketrampilan telah bertambah, ia yakin terhadap
dirinya, dan sebagainya.
2)
Perubahan
yang bersifat kontinyu (berkesinambungan), artinya suatu perubahan yang
terjadi, menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang lain.
3)
Perubahan
yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil
belajar memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan.
4)
Perubahan
yang bersifat positif, artinya terjadi pertambahan perubahan dalam diri
individu. Perubahan ynag diperoleh itu senantiasa bertambah, sehingga berbeda
dengan keadaan sebelumnya. Orang yang telah belajar merasakan ada sesuatu yang
lebih banyak, lebih baik, dan lebih dalam dirinya.
5)
Perubahann
yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya,
tetapi melalui aktifitas individu.
6)
Perubahan
yang bersifat permanen (menetap), artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar akan berada secara kekal di dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk
masa tertentu. Misalnya kecakapan membaca, menulis, berhitung.
7)
Perubahan
yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu
yang akan dicapai. Dalam proses belajar semua aktifitas terarah kepada
pencapaian suatu tujuan tertentu. Misalnya seorang individu belajar Matematika
dengan tujuan.
Klasifikasi hasil belajar menurut
Bloom dalam Kosasih (2015:6) adalah:
1)
Aspek
Kognitif berkaitan dengan kemampuan berfikir (pengetahuan, pemahaman, analisis,
sintesis) seseorang terhadap materi pelajaran.
2)
Aspek
afektif berkaitan dengan penyikapan, perasaan, minat, moralitas seseorang
terhadap suatu materi pelajaran.
3)
Aspek
psikomotor berkaitan dengan fungsi sistem syaraf, otot, dan fungsi fisikis.
Wujudnya berupa kemampuan mencipta, berkreasi, dan sejenisnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar terdiri dari tiga aspek
yaitu, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.
Menurut Susanto (2013: 12-13)
terdapat faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu
1)
Faktor
internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang
mempengaruhi kemampuan belajar. Contoh: Kecerdasan, minat dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2)
Faktor
Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa terdapat faktor yang memengaruhi hasil belajar. Faktor
interna yang berasal dari diri seseorang, dan faktor eksternal yang berasal
dari luar diri seseorang, misalnya lingkungan keluarga dan sekolah.
2. Mata
Pelajaran Matematika
a. Pengertian
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai
dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang
kuat sejak dini.
Menurut Glenn James, Robert C.
James. 1976. Mathematics Dictionary. New Jersey: John Wiley & Sons
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang
terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Menurut Kneebone, G.T. 2001. Mathematical
Logic and the Foundations of Mathematics, matematika
hanyalah studi tentang struktur abstrak, atau pola formal keterhubungan.
Menurut Bourne dalam teorinya
mengungkapkan bahwa matematika sebagai kontruktivisme sosial dengan
penekanannya pada knowing how, yaitu pelajar dipandang sebagai makhluk yang
aktif dalam mengontuksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Sujono matematika adalah cabang ilmu
pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik, selain itu
matematika sebagai ilmu pengetahuan yang logik dan masalah yang berhubungan dengan
bilangan dan matematika merupakan ilmu bantu dalam merinterpretasi berbagai ide
dan kesimpulan.
Berpijak pada uraian di atas,
secara umum definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di
antaranya:
1.
Matematika
sebagai struktur yang terorganisasi. Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan lain,
matematika sebagi suatu bangunan struktur yang terorganisasi. Sebagai sebuah
struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/postulat,
pengertian, dan dalil/teorema (termasuk dalam lemma (teorema pengantar kecil)
dan sifat.
2.
Matematika
sebagi alat (tool). Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari
solusi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Matematika
sebagai pola pikir deduktif. Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki
pola pikir deduktif. Artinya, suatu teori atau pernyataan dalam matematika
dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum).
4.
Matematika
sebagai cara bernalar (the way of thingking). Matematika dapat pula
dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti
matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumusrumus atau aturan
yang umum, atau sifat penalaran metematika yang sistamatis.
5.
Matematika
sebagai bahasa artifisial. Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam
matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial,
yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
6.
Matematika
sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta
perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka
metematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya seni berfikir yang
kreatif.
Jadi merujuk pada beberapa pendapat
pakar di atas, dapat kita simpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
yang dibangun melalui penalaran deduktif dan dijabarkan dengan simbol atau
bahasa simbol yang terdefinisikan secara sistematik, antara satu konsep dengan
konsep yang lain saling berkaitan dan pembuktian matematika dibangun dengan
penalaran deduktif.
b.
Penilaian Mapel Matematika
Dalam penilaian mata pelajaran Matematika
tingkat Sekolah Dasar menurut Asy'ari, Muslicah (2006:25) harus memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1)
Prinsip
Inkuiri, prinsip ini perlu diterapkan dalam pembelajaran Matematika karena pada
dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh
dengan fakta/fenomena yang dapat merangsang peserta didik ingin tah lebih
banyak.
2)
Prinsip
pilar pendidikan global, yang meliputi learning to know, learning to do,
learning to be, learning to live together.
3)
Prinsip
konstruktivisme. Dalam pembelajaran Matematika guru dalam mengajar tidak
memindahkan pengetahuan kepada peserta didik, melainkan perlu dibangun oleh peserta
didik dengan cara mengkaitkan pengetahuan awal yang mereka miliki dengan
struktur kognitifnya.
4)
Prinsip
salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, masyarakat)
5)
Prinsip
pemecahan masalah.
6)
Prinsip
pembelajaran bermuatan nilai
7)
Prinsip
pakem (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).
3. Strategi
Everyone is a teacher here
a. Pengertian
Strategi Pembelajaran
Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya,
2007): Strategi Pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran
dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan kegiatan
belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
J. R David (Wina Senjaya, 2008):
Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Miarso (2004) dalam Bukunya Warsita
(2008: 266): Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh
guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
b.
Pengertian Strategi Everyone is a teacher here
Strategi Everyone
is a teacher here adalah strategi
pembelajaran yang menyatakan bahwa setiap orang adalah guru,
merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan
maupun individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap peserta didik
untuk berperan sebagai guru bagi kawan kawannya (Agus Supriyono, 2009:110).
Menurut Silberman (2013: 183)
sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru dapat benar-benar
dikuasai ketika pembelajar mampu mengajarnya kepada orang lain Strategi
pembelajaran everyone is a teacher here memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya, yang
dimaksud disini sebagai pengajar siswa akan diminta oleh guru untuk membuat
pertanyaan pada sebuah kertas kemudian kertas ditukar kepada temannya, kemudian
temannya akan menjawab pertanyaan dalam kertas tersebut.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, Strategi
Everyone
is a teacher here adalah strategi pembelajaran dengan
memberi kesempatan setiap peserta didik untuk membuat pertanyaan sesuai materi
yang sedang dipelajari untuk dijawab peserta didik lain, layaknya seperti guru.
c. Keunggulan Strategi
Everyone is a teacher here
Selanjutnya Silberman (2006: 183)
menyebutkan keunggulan strategi pembelajaran everyone is a teacher here
yaitu:
1.
Pembelajaran
berpusat pada siswa
2.
Siswa
menemukan bukan menerima pembelajaran
3.
Sangat
menyenangkan dan mengoptimalkan potensi siswa
Adapun manfaat penerapan strategi
pembelajaran aktif everyone is a teacher here adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
partisipasi kelas baik keseluruhan dan individu
2. Mengaktifkan peserta didik.
3. Membangkitkan respon siswa.
Jadi dapat disimpulkan
kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa berpartisipasi aktif agar siswa dapat
mengetahui, memahami dan mampu mempraktekkan apa yang dipelajari dan
membiasakan siswa untuk belajar aktif serta dengan penerapan Strategi
pembelajaran ini memberikan manfaat yang baik dalam proses pembelajaran dikelas
dan dapat membantu dalam upaya meningkatkan hasil belajar.
d.
Langkah-langkah
model Everyone Is Teacher
Langkah-langkah model
pembelajaran everyone is a teacher here dijelaskan oleh Hisyam
Zaini, dkk (2008: 60-61) adalah sebagai berikut:
1) Bagikan
secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh peserta didik. Mintalah mereka untuk
menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di
kelas atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan dalam kelas.
2) Kumpulkan
kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta didik. Pastikan
bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta
mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian mencari
jawabannya.
3) Minta
peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
4) Setelah
jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk menambahkan dan
Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
Kegiatan guru dan peserta didik
sesuai langkah-langkah pembelajaran di atas dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel
2.1 : Langkah-langkah kegiatan Guru dan Peserta didik dalam pembelajaran yang
menggunakan strategi everyone is a teacher here .
Tahap
Pembelajaran
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Peserta didik
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
Menjelaskan
tujuan pembelajaran
|
Memahami
tujuan pembelajaran
|
Menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran
|
Bertanya/mendiskusikan
langkah-langkah pembelajaran
|
Kegiatan Inti
|
Menjelaskan
meteri pelajaran
|
Memerhatikan
|
Membagikan
secarik kertas untuk menulis sebuah pertanyaan terkait materi yang telah
dijelaskan
|
Menulis
sebuah pertanyaan terkait materi yang telah dijelaskan pada kertas
|
Mengacak
kertas yang berisi pertanyaan dan membagikan kepada peserta didik
|
Peserta
didik membacakan pertanyaan pada kertas yang diterima dan menjawabnya
|
Meminta
kepada peserta didik untuk menanggapi jawaban temannya
|
Peserta
didik menanggapi jawaban teman dengan menambahkan/ menyempurnakan jawaban
|
Memberikan
umpan balik
|
Memerhatikan
penjelasan guru dan bertanya jika ada yang belum jelas
|
Kegiatan
Penutup
|
Mengadakan
evaluasi dengan tes tertulis
|
Mengerjakan
soal tes tertulis
|
Memberikan
umpan balik terhadap hasil evalusi
|
Mencermati
umpan balik dari guru, jika ada hal yang belum jelas bertanya lagi pada guru
|
Memberikan
tindak lanjut
|
Memerhatikan
tindak lanjut yang diberikan guru
|
B. Hasil
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 : Penelitian yang relevan
No.
|
Penelitian Relevan
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
1.
|
Nugraheni
Puspasari, S.Pd ( SDN Tegalrejo, Kebumen ) yang bejudul "Upaya
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar IPA tentang Mengidentifikasi Cara
Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan Melalui Metode Everyone is a teacher
here Bagi Peserta didik Kelas VI SDN Tegalrejo Semesteer I Tahun
Pelajaran 2017/2018"
|
Sama-sama menggunakan Everyone is a teacher
here
|
Perbedaannya
yaitu mata pelajaran yang diteliti, lokasi penelitian, kelas yang diteliti
dan pada aktifitas kegiatan.
|
2.
|
Elynda
Desy Kusrini dan Dwi Avita Nurhidayah, M.Pd yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dalam Upaya Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIA MTs Ma’arif Al Ishlah
Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014
|
Sama-sama menggunakan Everyone is a
teacher here
|
Perbedaannya
yaitu materi yang diteliti, lokasi penelitian, kelas yang diteliti dan pada
aktifitas kegiatan.
|
3.
|
Murniasih
dengan judul “Penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here (Eth)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di
Kelas X A2 Madrasah Aliyah Darul Hikmah Pekanbaru
|
Persamaannya
dengan peneliti, yaitu sama-sama menggunakan
media power point dan mata pelajaran yang diteliti.
|
Perbedaannya
yaitu materi yang diteliti, lokasi penelitian, kelas yang diteliti dan pada
aktifitas kegiatan.
|
C. Kerangka
Berpikir
Agar peningkatan minat dan hasil
belajar Matematika Kompetensi Dasar menjelaskan dan melakukan perkalian dan
pembagian pecahan desimal melalui strategi everyone is a teacher here bagi
peserta didik kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo pada Semester I Tahun
Pelajaran 2021/2022 dapat tercapai, maka terlebih dahulu ditentukan alur
tindakan atau kerangka berpikir yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini. Tujuannya agar tahapan tindakan yang dilakukan benar-benar terarah
dan tepat sasaran. Agar lebih jelas alur tindakan atau kerangka berpikir
tersebut, digambarkan sebagai berikut :
Bagan 2.1 Skema
Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkaan kajian teori dan
kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan PTK ini adalah sebagai
berikut :
1.
Melalui
pembelajaran strategi everyone is a teacher here dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.
Melalui
pembelajaran strategi everyone is a teacher here dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Semester I
Tahun Pelajaran 2021/2022.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara singkat PTK dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan meningkatkan praktik praktik pembelajaran di kelas secara lebih
profesional.( Basrowi, Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas,
(Anggota IKAPI: Ghalia Indonesia, 2008), hlm. 28.
B.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Secara
teoritis variabel dapat didefiniskan sebagai atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain (Sugiyono, 2013, hlm 3)
Variabel adalah hal yang ditetapkan
peneliti untuk dicari informasi agar mendapatkan hasil yang relevan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2009, hlm. 38) variabel adalah suatu
kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Variabel yang peneliti gunakan
adalah variabel independen atau disebut juga dengan input yakni variabel bebas,
sedangkan variabel dependen atau disebut juga dengan output yakni variabel
terikat.
1.
Variabel
input berupa hasil belajar siswa kurang optimal dikarenakan guru kurang
menerapkan strategi yang tepat.
2. Variabel
proses berupa penggunaan strategi pembelajaran everyone is a teacher here
3.
Variabel
output yaitu hasil belajar meningkat, baik aspek kognitif,afektif, maupun
pisikomotor
C.
Setting dan Subjek Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo,
Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Kebumen. Sekolah ini beralamat
di Desa Tirtomoyo,
Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen kurang
lebih 2
km dari pusat kecamatan.
MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo ini
memiliki 6 rombongan
belajar,
memiliki
10 tenaga pendidik, 1 orang petugas perpustakaan, dan
1 orang penjaga sekolah, memiliki peserta didik sebanyak 145
peserta didik terdidi dari 75
peserta didik laki-laki dan 70
peserta didik perempuan.
MI
Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo ini memiliki potensial untuk
berkembang menjadi sekolah yang lebih baik.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian dijadwalkan sebagai berikut :
a.
Bulan
September 2019 untuk konsultasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat,
penyusunan instrumen penelitian.
b.
Bulan
Oktober 2019 untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu pelaksanaan siklus
I, II dan III .
c.
Bulan
November 2019 untuk Pembahasan dan Penyusunan laporan.
Untuk
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3 : Jadwal kegiatan pelaksanaan
PTK
No
|
Kegiatan
|
Bulan dan Minggu
|
Sept 2019
|
Okt 2019
|
Nov 2019
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Konsultasi dengan Kamad
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Diskusi teman sejawat
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.Penyusunan Instrumen
dan proposal
|
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) Menyusun RPP
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2) Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3) Pengolahan data dan refleksi
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) MenyusunRPP
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2) Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
3) Pengolahan data dan refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Siklus III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) Menyusun RPP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
2) Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
3) Pengolahan data dan refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
3
|
Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Pembahasan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
b. Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
3.
Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah peserta didik kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo. Jumlah
keseluruhan peserta didik di kelas V adalah 20 peserta didik. Rinciannya, peserta
didik perempuan ada 12 anak, peserta didik laki-laki ada 8 anak. Secara umum
mereka berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga fasilitas belajar seperti
buku pelajaran mereka hanya mengandalkan fasilitas dari madrasah. Hasil
belajar peserta didik juga masih rendah, terbukti dari hasil ulangan akhir
pembelajaran rata rata nilainya masih rendah yaitu 64,40. Peserta didik yang
memperoleh nilai di atas KKM hanya 8 anak (40%). Sedang 12 anak lainnya (60%)
memperoleh nilai di bawah KKM. Adapun daftar nama siswa yang kami teliti yaitu:
Tabel 3.4 Daftar siswa kelas V MI
Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun 2021/2022
No
|
Nama
Siswa
|
Laki-laki/
Perempuan
|
|
|
1
|
Ahmad
Alfarizi
|
Laki-laki
|
|
2
|
Ahmad
Yahya Maftuh Soheh
|
Laki-laki
|
|
3
|
Akrom
As'ari
|
Laki-laki
|
|
4
|
Aris
Maulana Mahbub
|
Laki-laki
|
|
5
|
Asnal
Ma'arif
|
Laki-laki
|
|
6
|
Atfal
Aditia
|
Laki-laki
|
|
7
|
Ayu
Astuti
|
Perempuan
|
|
8
|
Febi
Fitri Permatasari
|
Perempuan
|
|
9
|
Irma
Astri Maulina
|
Perempuan
|
|
10
|
Iz
Andini Ma'wa
|
Perempuan
|
|
11
|
Muhamad
Hakim Muslim
|
Laki-laki
|
|
12
|
Muhamad
Waadhofa Ilal Ngilmi
|
Laki-laki
|
|
13
|
Muhammad
Rizqi Bayu Nugroho
|
Laki-laki
|
|
14
|
Natasya
Febiola
|
Perempuan
|
|
15
|
Rangga
Satya Ramadhani
|
Laki-laki
|
|
16
|
Rani
Pusvita
|
Perempuan
|
|
17
|
Salis
Hidayatul Ulum
|
Perempuan
|
|
18
|
Siti
Fitriyani
|
Perempuan
|
|
19
|
Siti
Muzayyanah
|
Perempuan
|
|
20
|
Vikri
Lintang Haqiqi
|
Laki-laki
|
|
D.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang
diharapkan dari penelitian hasil
belajar matematika materi perkalian dan pembagian bilangan pecahan desimal bersifat kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja tersebut berkaitan langsung
dengan proses pembelajaran yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran
matematika materi perkalian dan pembagian
pecahan desimal apabila pembelajaran sekurang-kurangnya sudah 85% dari jumlah seluruh siswa mencapai target nilai KKM
70.
E. Jenis,
Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan kuantitatif yang
terdiri dari:
1) Data tentang kerjasama peserta
didik.
2) Data tentang pelaksanaan
pembelajaran oleh guru.
3) Data tentang evaluasi hasil
belajar peserta didik.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan metode Observasi, Angket, Wawancara, dan Tes dalam perolehan data
hasil penelitian dengan penjelasan sebagai berikut:
a)
Observasi
Metode observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
obyek penelitian.( S.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hlm. 158.)
Metode observasi ini digunakan
untuk memperoleh data tentang proses pelaksanaan tindakan yang menggunakan strategi
everyone is a teacher here. Pelaksanaan observasi ini, peneliti dibantu
oleh tiga teman sejawat dengan maksud agar proses pembelajaran bisa direkam
sedetail mungkin dari aspek langkah-langkah pembelajaran, perilaku guru dan
peserta didik. Untuk melakukan observasi peneliti menggunakan lembar observasi
untuk mengetahui kegiatan guru dan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan
peserta didik.
b)
Tes
Metode tes adalah seperangkat rangsangan
(stimuli) yang mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor
angka ( S. Margono, Metodologi
Penelitian Pendidikan, hlm. 170.)
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar peserta didik. Tes yang digunakan adalah berupa
tes tulis dengan soal-soal Pilihan Ganda dan Isian. Tes diberikan setelah
selesai 2x pertemuan (untuk setiap siklus).
F.
Tehnik Analisis Data
1.
Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data
kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan secara deskripsi komparatif
yakni analisis data yang dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dan
sesudah diadakan tindakan perbaikan. Tahapan dalam menganalisis data meliputi:
a.
Reduksi
data
Reduksi
data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhnaan data.
b.
Penyajian
data
Penyajian
data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan,
maupun deskripsi naratif.
c.
Penarikan
kesimpulan.
Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangakn
kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
Teknik yang digunakan untuk
analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik dengan
penjelasan sebagai berikut:
a.
Data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil postes diolah dengan menggunakan
deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh peserta didik dikategorikan sebagai
(1) belum tuntas (<KKM) dan (2) tuntas (=/>KKM). KKM yang dimaksud di
sini bukan KKM mapel, tetapi KKM per KD atau materi pelajaran. Karena KD yang
digunakan pada kondisi awal, siklus 1 dan seterusnya memiliki tingkat kesulitan
yang berbeda. Dari rekapitulasi nilai peserta didik pada setiap siklus
dilakukan persentase, yakni persentase nilai peserta didik yang belum tuntas
(<KKM), dan persentase nilai peserta didik yang sudah tuntas (=/>KKM).
Dengan melihat persentase dari kondisi awal, siklus 1, siklus 2 atau sampai
siklus 3 dapat diketahui apakah hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan atau tidak. Dikatakan mengalami peningkatan jika persentase nilai
peserta didik yang tuntas (=/>KKM) semakin meningkat.
b.
Data
kualitatif yang diperoleh dari observasi tentang kegiatan guru dan kegiatan
peserta didik dijadikan sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan
penerapan strategi everyone is a teacher here . Dan juga dijadikan
sebagai dasar untuk melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran setiap
siklus. Perbaikan pembelajaran tersebut dikatakan berhasil ditandai dengan
meningkatnya hasil belajar dari siklus 1 ke siklus berikutnya.
c.
Data
kualitatif yang diperoleh melalui observasi (tiga observer) tentang keaktifan
peserta didik salama pembelajaran digunakan untuk mendeskripsikan keberhasilan
penerapan model pembelajaran Everyone is a teacher here. Dikatakan
berhasil jika dari kondisi awal, siklus1, dan siklus selanjutnya mengalami
peningkatan.
Untuk menghitung penilaian prestasi belajar peserta didik
digunakan rumus prosentase ketuntasan seperti
berikut ini :
Prosentase Kelulusan :
BA
2. Analisis Antar Siklus
Pada setiap siklus akan
dilihat persentase peningkatan hasil belajar siswa, baik peningkatan nilai rata-rata kelas, maupun peningkatan nilai yang dicapai
oleh masing-masing siswa.
Adapun persentase yang diharapkan oleh peneliti yaitu ketuntasan KKM mencapai 90%. Sedangkan aktivitas
belajar siswa diharapkan meningkat pada kategori “sangat tinggi”.
G.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur 4
tahap, yaitu (1) merencanakan, (2) melakukan tindakan, (3) mengamati
(observasi), dan (4) merefleksi. Secara skematis, prosedur PTK ini adalah
sebagai berikut:
SIKLUS
I
SIKLUS II
SIKLUS
III
Bagan
3.2. Skema Daur Penelitian Tindakan Kelas (Rusna Ristana, 2007:7)
Penelitian ini akan dilakukan
minimal dua siklus. Setiap siklus dilakukan tiga pertemuan. Sehingga penelitian
ini dilakukan kurang lebih selama tiga bulan (termasuk di dalamnya pembuatan
proposal sampai pembuatan laporan). Hasil yang diharapkan setiap siklus adalah
adanya perubahan perilaku peserta didik dan kompetensi akademis yang meningkat.
Berikut ini peneliti akan
menguraikan prosedur dari keempat kegiatan PTK tersebut.
1.
Siklus 1
a.
Perencanaan
tindakan (Plan) siklus 1
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan-kegiatan
berikut ini:
1)
Menetapkan
SK/KD yang (sesuai waktu/kalender akademik).
2)
Menetapkan
Indikator Pencapaian
3)
Menetapkan
strategi pembelajaran yang akan digunakan, yaitu strategi everyone is a
teacher here .
4)
Menyusun
rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here .
5)
Menetapkan
rekan sebagai observer/kolaborator untuk membantu melakukan observasi selama
proses pembelajaran.
b.
Pelaksanaan
tindakan (Action) siklus1
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan di perencanaan tindakan. Terutama proses pembelajaran dengan
berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
c.
Pengamatan
(Observe) siklus 1
Pada tahap ini, ketika peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran, peneliti dan dibantu oleh beberapa teman sejawat
(observer/kolaborator) untuk melakukan kegiatan pengamatan. Adapun yang
dijadikan objek pengamatan adalah proses pelaksanaan pembelajaran, dan perilaku
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
d.
Diskusi
refleksi siklus 1
Setelah peneliti dan teman sejawat telah memperoleh
data berupa pelaksanaan pembelajaran di kelas, perilaku peserta didik selama
mengikuti pembelajaran dan hasil evaluasi untuk mengetahui kompetensi akademik peserta
didik, maka peneliti dan teman sejawat melakukan diskusi refleksi. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran
dan memberikan solusi untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
2.
Siklus 2
a.
Perencanaan
tindakan (Plan) siklus 2
Pada tahap ini peneliti melakukan
kegiatan-kegiatan berikut ini:
1)
Menetapkan
SK/KD yang (sesuai waktu/kalender akademik).
2)
Menetapkan
Indikator Pencapaian
3)
Menyusun
rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi Everyone is a teacher here
untuk tiga kali pertemuan dengan melakukan perbaikan-perbaikan berdasar pada
diskusi refleksi siklus 1 .
b.
Pelaksanaan
tindakan (Action) siklus 2
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan di perencanaan tindakan yang sudah diperbaiki berdasar pada
refleksi siklus satu.
c.
Pengamatan
(Observe) siklus 2
Pada tahap ini, ketika peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran, peneliti dan dibantu oleh beberapa teman sejawat
(observer/kolaborator) untuk melakukan kegiatan pengamatan. Adapun yang
dijadikan objek pengamatan adalah proses pelaksanaan pembelajaran, dan perilaku
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
d.
Diskusi
refleksi siklus 2
Setelah peneliti dan teman sejawat telah memperoleh
data berupa pelaksanaan pembelajaran di kelas, perilaku peserta didik selama
mengikuti pembelajaran dan hasil evaluasi untuk mengetahui kompetensi akademik peserta
didik pada siklus kedua, maka peneliti dan teman sejawat melakukan diskusi
refleksi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam
pelaksanaan pembelajaran dan memberikan solusi untuk perbaikan pada siklus
berikutnya, yakni siklus ketiga.
3.
Siklus 3
a.
Perencanaan
tindakan (Plan) siklus 3
Pada tahap ini peneliti melakukan
kegiatan-kegiatan berikut ini:
1)
Menetapkan
SK/KD yang (sesuai waktu/kalender akademik).
2)
Menetapkan
Indikator Pencapaian
3)
Menyusun
rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi Everyone is a teacher here
untuk tiga kali pertemuan dengan melakukan perbaikan-perbaikan berdasar pada
diskusi refleksi siklus 2 .
b.
Pelaksanaan
tindakan (Action) siklus 3
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan di perencanaan tindakan. Terutama proses pembelajaran dengan
berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
c.
Pengamatan
(Observe) siklus 3
Pada tahap ini, ketika peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran, peneliti dan dibantu oleh beberapa teman sejawat
(observer/kolaborator) untuk melakukan kegiatan pengamatan. Adapun yang
dijadikan objek pengamatan adalah proses pelaksanaan pembelajaran, dan perilaku
peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
d.
Diskusi
refleksi siklus 3
Setelah peneliti dan teman sejawat telah memperoleh
data berupa pelaksanaan pembelajaran di kelas, perilaku peserta didik selama
mengikuti pembelajaran dan hasil evaluasi untuk mengetahui kompetensi akademik
peserta didik, maka peneliti dan teman sejawat melakukan diskusi refleksi.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan
pembelajaran dan memberikan solusi untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Data Sebelum Tindakan
Data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data pengetahuan awal data prestasi
belajar. Data pengetahuan awal berupa nilai pretes yang dilakukan sebelum
penelitian. Data prestasi belajar diperoleh dari nilai tes prestasi belajar.
1.
Data (Kualitatif dan
Kuantitatif)
Data nilai hasil belajar
peserta didik pada saat sebelum
adanya tindakan perbaikan dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.5 Tabel Hasil Tes Pengetahuan
Awal Mupel Matematika Materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal MI
Tarbiyatul Ulum Tahun Pelajaran 2021/2022
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
|
Keterangan
|
Tuntas
|
Tidak
Tuntas
|
1
|
Ahmad Alfarizi
|
80
|
V
|
-
|
2
|
Ahmad Yahya
Maftuh Soheh
|
30
|
-
|
V
|
3
|
Akrom As'ari
|
40
|
-
|
V
|
4
|
Aris Maulana
Mahbub
|
30
|
-
|
V
|
5
|
Asnal Ma'arif
|
60
|
-
|
V
|
6
|
Atfal Aditia
|
35
|
-
|
V
|
7
|
Ayu Astuti
|
58
|
-
|
V
|
8
|
Febi Fitri
Permatasari
|
40
|
-
|
V
|
9
|
Irma Astri
Maulina
|
80
|
V
|
-
|
10
|
Iz Andini Ma'wa
|
70
|
V
|
-
|
11
|
Muhamad Hakim
Muslim
|
60
|
-
|
V
|
12
|
Muhamad Waadhofa
Ilal Ngilmi
|
60
|
-
|
V
|
13
|
Muhammad Rizqi
Bayu Nugroho
|
70
|
V
|
-
|
14
|
Natasya Febiola
|
70
|
V
|
-
|
15
|
Rangga Satya
Ramadhani
|
50
|
-
|
V
|
16
|
Rani Pusvita
|
80
|
V
|
-
|
17
|
Salis Hidayatul
Ulum
|
80
|
V
|
-
|
18
|
Siti Fitriyani
|
50
|
-
|
V
|
19
|
Siti Muzayyanah
|
60
|
-
|
V
|
20
|
Vikri Lintang
Haqiqi
|
50
|
-
|
V
|
Jumlah
|
1153
|
|
Rata-rata
|
57,65
|
Nilai
terendah
|
30
|
Nilai
Tertinggi
|
80
|
Jumlah
siswa tuntas
|
7
|
Jumlah
siswa tidak tuntas
|
13
|
Prosentase
Ketuntasan (%)
|
35
|
Prosentase Ketuntasan :
P
= x
100%
= x
100%
=35 %
Diagram
4.1: Hasil Belajar peserta didik pada kondisi awal
Pada
Pra Siklus atau Pretes, prestasi belajar siswa masih banyak yang
tidak
mencapai KKM. Pada pengamatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM > 70
sebanyak 7 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau sekitar 35% sedangkan yang
belum mencapai ketuntasan sebanyak 12 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau 65%
B.
Siklus
Tindakan
1. Siklus I
Data nilai hasil
belajar peserta didik pada saat siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Tabel Hasil Tes Siklus I
Mapel Matematika Materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal MI Tarbiyatul
Ulum
Tahun Pelajaran 2021/2022
No
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Keterangan
|
Tuntas
|
Tidak Tuntas
|
1
|
Ahmad Alfarizi
|
90
|
V
|
-
|
2
|
Ahmad Yahya Maftuh Soheh
|
40
|
-
|
V
|
3
|
Akrom As'ari
|
50
|
-
|
V
|
4
|
Aris Maulana Mahbub
|
40
|
-
|
V
|
5
|
Asnal Ma'arif
|
70
|
V
|
-
|
6
|
Atfal Aditia
|
50
|
-
|
V
|
7
|
Ayu Astuti
|
60
|
-
|
V
|
8
|
Febi Fitri Permatasari
|
70
|
V
|
-
|
9
|
Irma Astri Maulina
|
80
|
V
|
-
|
10
|
Iz Andini Ma'wa
|
70
|
V
|
-
|
11
|
Muhamad Hakim Muslim
|
60
|
-
|
V
|
12
|
Muhamad Waadhofa Ilal Ngilmi
|
70
|
V
|
-
|
13
|
Muhammad Rizqi Bayu Nugroho
|
70
|
V
|
-
|
14
|
Natasya Febiola
|
70
|
V
|
-
|
15
|
Rangga Satya Ramadhani
|
50
|
-
|
V
|
16
|
Rani Pusvita
|
90
|
V
|
-
|
17
|
Salis Hidayatul Ulum
|
80
|
V
|
-
|
18
|
Siti Fitriyani
|
70
|
V
|
-
|
19
|
Siti Muzayyanah
|
70
|
V
|
-
|
20
|
Vikri Lintang Haqiqi
|
60
|
-
|
V
|
Jumlah
|
1310
|
|
Rata-rata
|
65,5
|
Nilai
terendah
|
40
|
Nilai
Tertinggi
|
90
|
Jumlah
siswa tuntas
|
12
|
Jumlah
siswa tidak tuntas
|
8
|
Prosentase
Ketuntasan (%)
|
60
|
Prosentase Ketuntasan :
P
= x
100%
= x
100%
=60 %
Diagram
4.2: Ketuntasan Hasil Belajar peserta didik pada kondisi Siklus I
Pada
Siklus I, prestasi belajar siswa masih banyak yang tidak mencapai KKM. Pada
pengamatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM > 70 sebanyak 12 siswa dari
keseluruhan 20 siswa atau sekitar 60% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan
sebanyak 8 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau 40%. Berarti dalam siklus I ini
terjadi adanya peningkatan keberhasilan sebesar 25% dari 35% meningkat menjadi 60%.
2. Siklus II
Data
nilai hasil belajar peserta didik pada saat siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.7 Tabel Hasil Tes Siklus II
Mupel Matematika Materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal MI Tarbiyatul
Ulum
Tahun Pelajaran 2021/2022
No
|
Nama Siswa
|
Nilai
|
Keterangan
|
Tuntas
|
Tidak Tuntas
|
1
|
Ahmad Alfarizi
|
90
|
V
|
-
|
2
|
Ahmad Yahya Maftuh Soheh
|
40
|
-
|
V
|
3
|
Akrom As'ari
|
50
|
-
|
V
|
4
|
Aris Maulana Mahbub
|
40
|
-
|
V
|
5
|
Asnal Ma'arif
|
70
|
V
|
-
|
6
|
Atfal Aditia
|
70
|
V
|
-
|
7
|
Ayu Astuti
|
60
|
-
|
V
|
8
|
Febi Fitri Permatasari
|
70
|
V
|
-
|
9
|
Irma Astri Maulina
|
80
|
V
|
-
|
10
|
Iz Andini Ma'wa
|
90
|
V
|
-
|
11
|
Muhamad Hakim Muslim
|
60
|
-
|
V
|
12
|
Muhamad Waadhofa Ilal Ngilmi
|
70
|
V
|
-
|
13
|
Muhammad Rizqi Bayu Nugroho
|
70
|
V
|
-
|
14
|
Natasya Febiola
|
80
|
V
|
-
|
15
|
Rangga Satya Ramadhani
|
70
|
V
|
-
|
16
|
Rani Pusvita
|
90
|
V
|
-
|
17
|
Salis Hidayatul Ulum
|
90
|
V
|
-
|
18
|
Siti Fitriyani
|
70
|
V
|
-
|
19
|
Siti Muzayyanah
|
70
|
V
|
-
|
20
|
Vikri Lintang Haqiqi
|
60
|
-
|
V
|
Jumlah
|
1390
|
|
Rata-rata
|
69,5
|
Nilai
terendah
|
40
|
Nilai
Tertinggi
|
90
|
Jumlah
siswa tuntas
|
14
|
Jumlah
siswa tidak tuntas
|
6
|
Prosentase
Ketuntasan (%)
|
70
|
Prosentase Ketuntasan :
P
= x
100%
= x
100%
=70 %
Diagram
4.3 : Ketuntasan Hasil Belajar peserta didik pada kondisi Siklus II
Pada
Siklus II, prestasi belajar siswa masih ada yang tidak mencapai KKM. Pada
pengamatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM > 70 sebanyak 16 siswa dari
keseluruhan 20 siswa atau sekitar 70% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan
sebanyak 4 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau 20%. Berarti dalam siklus II
ini terjadi adanya peningkatan keberhasilan sebesar 10% dari 60% meningkat
menjadi 70%.
3. Siklus III
Data
nilai hasil belajar peserta didik pada saat siklus III dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.8 Tabel Hasil Tes Siklus III
Mupel Matematika Materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal
MI Tarbiyatul Ulum Tahun Pelajaran 2021/2022
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
|
Keterangan
|
Tuntas
|
Tidak
Tuntas
|
1
|
Ahmad Alfarizi
|
90
|
V
|
-
|
2
|
Ahmad Yahya Maftuh Soheh
|
80
|
V
|
-
|
3
|
Akrom As'ari
|
70
|
V
|
-
|
4
|
Aris Maulana Mahbub
|
40
|
-
|
V
|
5
|
Asnal Ma'arif
|
80
|
V
|
-
|
6
|
Atfal Aditia
|
70
|
V
|
-
|
7
|
Ayu Astuti
|
60
|
-
|
V
|
8
|
Febi Fitri Permatasari
|
70
|
V
|
-
|
9
|
Irma Astri Maulina
|
90
|
V
|
-
|
10
|
Iz Andini Ma'wa
|
90
|
V
|
-
|
11
|
Muhamad Hakim Muslim
|
70
|
V
|
-
|
12
|
Muhamad Waadhofa Ilal Ngilmi
|
70
|
V
|
-
|
13
|
Muhammad Rizqi Bayu Nugroho
|
70
|
V
|
-
|
14
|
Natasya Febiola
|
80
|
V
|
-
|
15
|
Rangga Satya Ramadhani
|
70
|
V
|
-
|
16
|
Rani Pusvita
|
100
|
V
|
-
|
17
|
Salis Hidayatul Ulum
|
90
|
V
|
-
|
18
|
Siti Fitriyani
|
70
|
V
|
-
|
19
|
Siti Muzayyanah
|
70
|
V
|
-
|
20
|
Vikri Lintang Haqiqi
|
70
|
V
|
-
|
Jumlah
|
1500
|
|
Rata-rata
|
75
|
Nilai terendah
|
40
|
Nilai Tertinggi
|
100
|
Jumlah siswa tuntas
|
18
|
Jumlah siswa tidak tuntas
|
2
|
Prosentase Ketuntasan (%)
|
90
|
Prosentase Ketuntasan :
P
= x
100%
= x
100%
=90 %
Diagram
4.4: Ketuntasan Hasil Belajar peserta didik pada kondisi Siklus III
Pada
Siklus III, prestasi belajar siswa masih ada yang tidak mencapai KKM. Pada
pengamatan hasil belajar siswa yang mencapai KKM > 70 sebanyak 18 siswa dari
keseluruhan 20 siswa atau sekitar 90% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan
sebanyak 1 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau 10%. Berarti dalam siklus III
ini terjadi adanya peningkatan keberhasilan sebesar 20% dari 70% meningkat
menjadi 90%.
C. Deskripsi
Hasil Penelitian
1.
Siklus I
a.
Perencanaan
Tindakan siklus 1
Rencana
tindakan pada siklus 1 untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik dibuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk satu kali pertemuan (RPP lengkap
terlampir). RPP dikembangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Everyone
is a teacher here sesuai dengan langkah-langkah yang dibahas dalam kajian
teori. Kompetensi Dasar yang akan diajarkan dalam RPP ini adalah KD menjelaskan
dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal. RPP ini akan
diimplementasikan pada hari Selasa, tanggal 1 Oktober 2019.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang
direncanakan (secara detail tertuang dalam RPP) adalah sebagai berikut:
1)
Menjelaskan tujuan pembelajaran
2)
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
3)
Menjelaskan meteri pelajaran
4)
Membagikan secarik kertas untuk menulis sebuah pertanyaan terkait
materi yang telah dijelaskan
5)
Mengacak kertas yang berisi pertanyaan dan membagikan kepada
peserta didik
6)
Meminta kepada peserta didik untuk menanggapi jawaban temannya
7)
Memberikan umpan balik
8)
Mengadakan evaluasi hasil pembelajaran
b.
Pelaksanaan
Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
observer (teman sejawat), dengan menggunakan lembar observasi (terlampir) dalam
satu kali pertemuan, yakni pertemuan hari Selasa, tanggal 1Oktober 2019, ditemukan bahwa proses pembelajaran
berlangsung sebagai berikut:
Secara umum sudah sesuai dengan rencana tindakan
(RPP pertemuan 1). Berdasarkan observasi dan hasil analisis data diketahui
bahwa ada beberapa langkah pembelajaran yang tidak dilakukan secara optimal,
yakni sebagai berikut:
1)
Dalam menjelaskan materi belum runtut
2)
Dalam mengacak kertas pertanyaan masih banyak anak yang menerima
pertanyaan sendiri
3)
Dalam meminta peserta didik menanggapi jawaban teman masih ke
peserta didik yang pintar saja
4)
Dalam memberikan umpan balik sulit dipahami
c.
Hasil
Penelitian
1)
Hasil Belajar
Berdasarkan
tes yang dilakukan di akhir siklus 1 diketahui bahwa rata-rata nilai yang
diperoleh peserta didik untuk mapel Matematika KD menjelaskan dan melakukan
perkalian dan pembagian pecahan desimal (KKM 70) adalah 65,5. Kalau
dipersentase berdasarkan kategori belum tuntas (<KKM) dan tuntas (=/>KKM)
adalah sebagai berikut:
a)
Persentase
Belum Tuntas : 13/20 x 100% = 65%
b)
Persentase
Sudah Tuntas : 7/20 x 100% = 35%
Bila
dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada kondisi awal, hasil
belajar pada siklus 1 ini mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
4.9 : Prosentase Hasil belajar peserta didik Kondisi Awal dan Siklus 1
No
|
Kategori
|
Kondisi Awal
|
Siklus
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
1
|
Tuntas ( =/> KKM)
|
35%
|
60%
|
|
2
|
Belum Tuntas (< KKM)
|
65%
|
40%
|
|
Kalau
kita lihat tabel di atas menunjukkan
bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah dilakukan
tindakan. Persentase peserta didik yang belum tuntas mengalami penurunan dari
kondisi awal ke siklus 1 (dari 65% menjadi 40%). Persentase peserta didik yang
sudah tuntas mengalami kenaikan dari kondisi awal ke siklus 1 (dari 35% menjadi
60%). Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar anak dapat dilihat pada
diagram berikut ini:
Diagram
4.5 Perbandingan prosentase ketuntasan belajar hasil pretes dan siklus1.
Indikator
keberhasilan dari PTK ini adalah, PTK dikatakan sudah berhasil jika persentase
peserta didik yang nilai hasil belajarnya sudah tuntas mencapai minimal 85%.
Dari tabel menunjukkan bahwa persentase peserta didik yang nilainya tuntas baru
mencapai 60%, maka PTK harus dilanjutkan ke Siklus 2.
2)
Proses
Pembelajaran
Dari
observer menunjukkan bahwa pembelajaran secara umum sudah bagus, tetapi harus
ada beberapa yang harus diperbaiki:
a) Dalam menjelaskan materi supaya lebih runtut
b) Dalam mengacak kertas pertanyaan perlu ketelitian
c) Dalam meminta peserta didik menanggapi jawaban teman perlu
pemerataan
d) Dalam memberikan umpan balik perlu diperbaiki
d.
Refleksi
Siklus I
Setelah
mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1, bagaimana hasil
belajar peserta didik, dan bagaimana keaktifan peserta didik, peneliti
melakukan refleksi. Kegiatan ini dibantu oleh teman sejawat. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan solusi perbaikan yang dapat dilakukan pada siklus 2. Adapun
hasil dari kegiatan refleksi itu adalah sebagai berikut:
a)
Guru (peneliti) harus menyiapkan materi pembelajaran secara
runtut, sehingga dalam menjelaskan materi mudah dMatematikahami peserta didik.
b)
Guru (peneliti) harus menggunakan strategi yang tepat dalam
mengacak kertas pertanyaan, sehingga tidak ada peserta didik yang menerima
kertas pertanyaan milik sendiri.
c)
Guru (peneliti) harus menggunakan prinsip pemerataan dalam meminta
peserta didik menanggapi jawaban temannya serta mampu memberikan motivasi agar
peserta didik memiliki keberanian untuk menanggapi jawaban temannya.
d) Guru (peneliti) harus memperbaiki cara memberikan umpan balik,
yakni dengan cara dengan memberikan kesimpulan materi, serta menunjukkan secara
detail kesalahan-kesalahan pada jawaban peserta didik beserta solusinya, seraya
memberikan motivasi bahwa kesalahan bukanlah cela, tetapi sebagai cara untuk
memotivasi diri untuk belajar kembali.
e)
Guru (peneliti) secara umum harus mengoptimalkan langkah-langkah
tindakan yang mendapat skor Baik (2) untuk ditingkatkan ke yang Sangat Baik (3).
2.
Siklus II
a.
Perencanaan
Tindakan siklus II
Rencana tindakan pada siklus II untuk memperbaiki
hasil belajar peserta didik dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
satu kali pertemuan (RPP lengkap terlampir). RPP dikembangkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Everyone is a teacher here sama dengan
pada siklus 1. Kompetensi Dasar yang akan diajarkan dalam RPP ini adalah KD Operasi
perkalian dan pembagian bilangan pecahan dan desimal. RPP ini akan
diimplementasikan pada pertemuan hari Selasa, 15 Oktober 2019.
Secara umum langkah-langkah pembelajaran
pada siklus 2 ini sama dengan pada siklus 1. Perbedaannya adalah pada tindakan
pada setiap langkah dioptimalkan sesuai hasil refleksi pada siklus 1. Yang
diperbaiki adalah sebagai berikut:
1)
Guru (peneliti) harus menyiapkan materi pembelajaran secara
runtut, sehingga dalam menjelaskan materi mudah dipahami peserta didik.
2)
Guru (peneliti) harus menggunakan strategi yang tepat dalam
mengacak kertas pertanyaan, sehingga tidak ada peserta didik yang menerima
kertas pertanyaan milik sendiri.
3)
Guru (peneliti) harus menggunakan prinsip pemerataan dalam meminta
peserta didik menanggapi jawaban temannya serta mampu memberikan motivasi agar
peserta didik memiliki keberanian untuk menanggapi jawaban temannya.
4)
Guru (peneliti) harus memperbaiki cara memberikan umpan balik,
yakni dengan cara dengan memberikan kesimpulan materi, serta menunjukkan secara
detail kesalahan-kesalahan pada jawaban peserta didik beserta solusinya, seraya
memberikan motivasi bahwa kesalahan bukanlah cela, tetapi sebagai cara untuk
memotivasi diri untuk belajar kembali.
5)
Guru (peneliti) secara umum harus mengoptimalkan langkah-langkah
tindakan yang mendapat skor Baik (2) untuk ditingkatkan ke yang Sangat Baik
(3).
b.
Pelaksanaan
tindakan siklus 2
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
observer (teman sejawat), dengan menggunakan lembar observasi (terlampir) dalam
satu kali pertemuan, yakni hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2019, ditemukan bahwa proses pembelajaran
berlangsung sebagai berikut:
Secara umum sudah sesuai dengan rencana tindakan
(RPP pertemuan 1). Berdasarkan observasi dan hasil analisis data diketahui
bahwa pembelajaran sudah berlangsung sangat baik. Tetapi masih ada dua langkah
yang perlu ditingkatkan dari skor 2 (Baik) menjadi skor 3 (Sangat Baik).
1)
Dalam memberikan tanggapan soal yang dibuat oleh teman, sebagian
anak masih kurang percaya diri.
2)
Dalam meminta peserta didik menanggapi jawaban teman masih ada
beberapa anak yang belum mendapat kesempatan.
c.
Hasil
Penelitian
1)
Hasil Belajar
Berdasarkan
tes yang dilakukan di akhir siklus 2 diketahui bahwa rata-rata nilai yang
diperoleh peserta didik untuk mapel Matematika KD Operasi hitung perkalian dan
pembagian pecahan desimal (KKM 70) adalah 69,5. Kalau dipersentase berdasarkan kategori
belum tuntas (<KKM) dan tuntas (=/>KKM) adalah sebagai berikut:
a)
Persentase
Belum Tuntas : 6/20x 100% = 30%
b)
Persentase
Sudah Tuntas : 14/20 x 100% = 70 %
Bila
dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada siklus 1, hasil belajar
pada siklus 2 ini mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
4.10 Hasil belajar kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2
No
|
Kategori
|
Kondisi Awal
|
Siklus
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
1
|
Tuntas ( =/> KKM)
|
35%
|
60%
|
70%
|
2
|
Belum Tuntas (< KKM)
|
65%
|
40%
|
30%
|
Kalau
kita lihat tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan siklus II. Persentase peserta
didik yang belum tuntas mengalami penurunan dari siklus 1 ke siklus I (dari 40%
menjadi 30%. Persentase peserta didik yang sudah tuntas mengalami kenaikan dari
siklus 1 ke siklus II (dari 60% menjadi 70%).
Prosentase
peningkatan ketuntasan hasil belajar anak dapat dilihat pada diagram berikut
ini:
Diagram
4.6 Perbandingan prosentase ketuntasan belajar hasil Preetes, Siklus I dan
siklus II.
Indikator keberhasilan PTK ini adalah,
bahwa PTK ini dikatakan berhasil jika persentase peserta didik yang nilai hasil
belajarnya sudah tuntas mencapai minimal 85%. Dari tabel menunjukkan bahwa
persentase peserta didik yang nilainya tuntas sudah mencapai 70%, maka PTK belum
berhasil dan harus dilanjutkan pada siklus III.
2)
Proses
Pembelajaran
Dari data observer menunjukkan bahwa pembelajaran
secara keseluruhan sudah berlangsung sangat baik. Walaupun pada pertemuan prosesnya
ada langkah yang baru mendapat skor 2 (baik). Hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran sudah berlangsung sangat baik, namun masih ada yang perlu
ditingkatkan.
d.
Refleksi
Siklus II
Dari analisis data hasil belajar peserta didik
menunjukkan dari kondisi awal, ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Persentase hasil belajar pada siklus II belum mencapai
target (indikator kinerja).
Dari analisis data menunjukkan proses pembelajaran
yang dilakukan pada siklus II jauh lebih baik dibanding pada siklus I. Secara
umum proses pembelajaran pada siklus II kategorinya sangat bagus. Dari
data-data tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru
(peneliti) terus mengalami perbaikan namun belum mencapai sesuai apa yang
ditargetkan. Maka siklus PTK ini dilanjutkan pada siklus 3.
3.
Siklus III
a.
Perencanaan
Tindakan siklus III
Rencana tindakan pada siklus III untuk memperbaiki
hasil belajar peserta didik dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
satu kali pertemuan (RPP lengkap terlampir). RPP dikembangkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Everyone is a teacher here sama dengan
pada siklus I dan II. Kompetensi Dasar yang akan diajarkan dalam RPP ini adalah
KD Operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan dan desimal. RPP ini akan
diimplementasikan pada pertemuan hari Selasa, 5 November 2019.
Secara umum langkah-langkah pembelajaran
pada siklus III ini sama dengan pada siklus I dan II. Perbedaannya adalah pada
tindakan pada setiap langkah dioptimalkan sesuai hasil refleksi pada siklus II.
Yang diperbaiki adalah sebagai berikut:
1)
Guru
(Peneliti) mengoptimalkan keaktifan anak sebagai guru bagi teman-temannya
dengan membagi kelas menjadi kelompok kecil
2)
Guru (peneliti) harus memperbaiki cara memberikan umpan balik,
yakni dengan cara dengan memberikan kesimpulan materi, serta menunjukkan secara
detail kesalahan-kesalahan pada jawaban peserta didik beserta solusinya, seraya
memberikan motivasi bahwa kesalahan bukanlah cela, tetapi sebagai cara untuk
memotivasi diri untuk belajar kembali.
3)
Guru (peneliti) secara umum harus mengoptimalkan langkah-langkah
tindakan yang mendapat skor Baik (2) untuk ditingkatkan ke yang Sangat Baik
(3).
b.
Pelaksanaan
tindakan siklus III
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
observer (teman sejawat), dengan menggunakan lembar observasi (terlampir) dalam
satu kali pertemuan, yakni hari Kamis, tanggal 18 November 2019, ditemukan bahwa proses pembelajaran
berlangsung sebagai berikut:
Secara umum sudah sesuai dengan rencana tindakan
(RPP pertemuan 1). Berdasarkan observasi dan hasil analisis data diketahui
bahwa pembelajaran sudah berlangsung sangat baik. Namun masih ada yang belum
optimal yaitu:
1)
Dalam memberikan tanggapan soal yang dibuat oleh teman, sebagian
anak masih kurang percaya diri.
2)
Dalam meminta peserta didik menanggapi jawaban teman masih ada
beberapa anak yang belum mendapat kesempatan.
c.
Hasil
Penelitian
1)
Hasil Belajar
Berdasarkan
tes yang dilakukan di akhir siklus III diketahui bahwa rata-rata nilai yang diperoleh
peserta didik untuk mapel Matematika KD Operasi hitung perkalian dan pembagian
pecahan desimal (KKM 70) adalah 75,00. Kalau dipersentase berdasarkan kategori
belum tuntas (<KKM) dan tuntas (=/>KKM) adalah sebagai berikut:
a)
Persentase
Belum Tuntas : 2/20x 100% = 10%
b)
Persentase
Sudah Tuntas : 18/20 x 100% = 90 %
Bila
dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada siklus I, hasil belajar
pada siklus II, dan siklus III ini mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel
4.11 Prosentase hasil belajar kondisi awal, siklus I, siklus II, dan siklus III
No
|
Kategori
|
Kondisi Awal
|
Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
1
|
Tuntas ( =/> KKM)
|
35%
|
60%
|
70%
|
90%
|
2
|
Belum Tuntas (< KKM)
|
65%
|
40%
|
30%
|
10%
|
Kalau
kita lihat tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan siklus III. Persentase peserta
didik yang belum tuntas mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II dan
siklus III (dari 40% menjadi 20% dan kemudian tinggal 10%). Persentase peserta
didik yang sudah tuntas mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II dan
siklus III (dari 60% menjadi 70% kemudian menjadi 90%).
Prosentase
peningkatan ketuntasan hasil belajar anak dapat dilihat pada diagram berikut
ini:
Diagram
4.7 Perbandingan prosentase ketuntasan hasil Preetes, Siklus I, Siklus II dan
Siklus III.
Indikator keberhasilan PTK ini adalah,
bahwa PTK ini dikatakan berhasil jika persentase peserta didik yang nilai hasil
belajarnya sudah tuntas mencapai minimal 85%. Dari tabel menunjukkan bahwa
persentase peserta didik yang nilainya tuntas sudah mencapai 90%, maka PTK sudah
dianggap berhasil.
2)
Proses
Pembelajaran
Dari data observer menunjukkan bahwa pembelajaran
secara keseluruhan sudah berlangsung sangat baik. Walaupun pada pertemuan prosesnya
ada langkah yang baru mendapat skor 2 (baik). Hal ini menunjukkan bahwa
proses pembelajaran sudah berlangsung sangat baik.
d.
Refleksi
Siklus III
Dari analisis data hasil belajar peserta didik
menunjukkan dari kondisi awal, ke siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan
yang cukup berarti. Persentase hasil belajar pada siklus 2 belum mencapai
target (indikator kinerja).
Dari analisis data menunjukkan proses pembelajaran
yang dilakukan pada siklus III jauh lebih baik dibanding pada siklus II. Secara
umum proses pembelajaran pada siklus III kategorinya sangat bagus. Dari
data-data tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru
(peneliti) terus mengalami perbaikan dan mencapai sesuai apa yang ditargetkan.
Maka siklus PTK tidak dilanjutkan.
D. Pembahasan
Keaktifan dan Hasil belajar peserta
didik sangat ditentukan oleh bagaimana mereka melakukan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang monoton, tentu tidak akan berdampak bagi keaktifan dan
keberhasilan peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang tinggi.
Peningkatan hasil belajar bisa ditingkatkan ketika proses pembelajaran yang
berlangsung melibatkan peserta didik dalam berbagai bentuk dan langkah
kegiatan. Strategi Everyone is a teacher here merupakan salah satu Strategi
pembelajaran yang memfasilitasi hal tersebut.
Tahap-tahap belajar Everyone is
a teacher here menunjukkan proses pembelajaran (kegiatan) yang bervariasi.
Secara umum langkah-langkah tersebut dapat memberikan dampak terhadap
peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Tetapi, hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa setiap langkah Everyone is a teacher here harus
dilakukan lebih kreatif dan inovatif. Artinya, guru memiliki peran sentral di
sini. Guru harus bisa merancang secara kreatif pada setiap langkah strategi Everyone
is a teacher here ini. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Siklus
Pertama
Pada
siklus ini guru telah menerapkan langkah-langkah model Everyone is a teacher
here sesuai dengan prosedur. Tetapi pada pelaksanaannya belum optimal
karena ada beberapa langkah yang dilakukan memerlukan kreativitas dan inovasi,
yakni (a) dalam menjelaskan materi supaya lebih
runtut.
(b) dalam mengacak kertas pertanyaan perlu ketelitian.
(c) dalam meminta peserta didik menanggapi jawaban teman perlu
pemerataan. (d) dalam
memberikan umpan balik perlu diperbaiki. Tetapi secara umum,
pada siklus ini hasilnya lebih baik dibanding dengan kondisi awal dari aspek
keaktifan dan hasil belajar peserta didik.
Setelah dilakukan diskusi refleksi,
kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki, yakni dengan (1) Guru (peneliti) harus menyiapkan materi pembelajaran secara
runtut, sehingga dalam menjelaskan materi mudah dipahami peserta didik.
(2) Guru (peneliti) harus menggunakan strategi yang tepat dalam
mengacak kertas pertanyaan, sehingga tidak ada peserta didik yang menerima
kertas pertanyaan milik sendiri. (3) Guru (peneliti) harus menggunakan prinsip pemerataan dalam meminta
peserta didik menanggapi jawaban temannya serta mampu memberikan motivasi agar
peserta didik memiliki keberanian untuk menanggapi jawaban temannya.
(4) Guru (peneliti) harus memperbaiki cara memberikan umpan balik,
yakni dengan cara dengan memberikan kesimpulan materi, serta menunjukkan secara
detail kesalahan-kesalahan pada jawaban peserta didik beserta solusinya, seraya
memberikan motivasi bahwa kesalahan bukanlah cela, tetapi sebagai cara untuk
memotivasi diri untuk belajar kembali. (5) Guru (peneliti) secara umum harus
mengoptimalkan langkah-langkah tindakan yang mendapat skor Baik (2) untuk
ditingkatkan ke yang Sangat Baik (3).
2.
Siklus
Kedua
Dari analisis data hasil belajar
peserta didik menunjukkan dari kondisi awal, ke siklus 1 dan siklus 2 mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Persentase hasil belajar pada siklus 2 belum
mencapai target (indikator kinerja). Data ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) memberikan dampak bagi
peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik, namun masih perlu
dioptimalkan dalam proses pembelajaran sehingga peningkatana hasil belajar
mencapai target 85%.
3.
Siklus
Ketiga
Dari analisis data hasil belajar
peserta didik menunjukkan dari kondisi awal, ke siklus 1 , ke siklus 2 dan ke
siklus 3 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Persentase hasil belajar pada
siklus 3 sudah mencapai target (indikator kinerja) bahkan melebihi. Data ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti)
memberikan dampak bagi peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini:
Tabel 4.12: Hasil belajar kondisi awal,
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3
No
|
Kategori
|
Kondisi Awal
|
Siklus
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
Siklus 3
|
1
|
Tuntas ( =/> KKM)
|
35%
|
60%
|
70%
|
90%
|
2
|
Belum Tuntas (< KKM)
|
65%
|
40%
|
30%
|
10%
|
Grafik 4.8 Hasil belajar kondisi awal,
siklus 1 siklus 2 dan siklus 3
Dari analisis data menunjukkan
proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 3 jauh lebih baik dibanding pada
siklus 2. Secara umum proses pembelajaran pada siklus 3 kategorinya sangat
bagus. Dari data-data tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh guru (peneliti) terus
mengalami perbaikan dan sudah mencapai sesuai yang ditargetkan. Maka siklus PTK
ini selesai pada siklus 3 saja.
BAB
V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan perbaikan pembelajaran
yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran Matematika materi
Perkalian dan pembagian pecahan desimal dengan strategi dapat meningkatkan
hasil pembelajaran siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo tahun 2021/2022.
Hal ini dapat terlihat pada :
1. Siklus
I
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan setiap
akhir pembelajaran, pada siklus I ini jumlah siswa yang mencapai nilai KKM
meningkat dibanding hasil belajar pada saat kegiatan pra pembelajaran yang
hanya 7 siswa yaitu 35 % meningkat menjadi 12 siswa yaitu 60 %. Ada beberapa
siswa yang masih belum tuntas karena sebagian siswa pada waktu pembelajaran
Siswa belum bisa menyesuaikan dengan hal yang baru yaitu dengan strategi everyone
is a teacher here.
2. Siklus
II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini siswa sudah
mulai bisa menyesuaikan dengan penerapan strategi pembelajaran everyone is a
teacher here. Pada siklus ini sudah terlihat peningkatan hasil belajar
siswa yaitu sebanyak 14 siswa atau 70 % mencapai KKM. Peningkatan tersebut
belum mencapai Indikator KKM yaitu 85 % tuntas. Maka dari itu perlu adanya
perbaikan tindakan lagi ke siklus berikutnya.
3. Siklus
III
Perbaikan tindakan pada siklus III ini terjadi
peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan. Karena tingkat ketuntasan
sebesar 90 % dari jumlah siswa telah tercapai. Nilai hasil belajar siswa yang
lulus KKM meningkat menjadi 18 siswa, dengan persentase 90% dari jumlah siswa.
Persentase tersebut sudah memenuhi target indikator ketuntasan 85 % maka dari
itu penelitian tidak perlu dilanjutkan ke silkus berikutnya.
B. Saran
Dari
hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar Matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi
peserta didik, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1.
Untuk
melaksanakan pembelajaran dengan model Everyone is a teacher here memerlukan
persiapan yang cukup matang, yakni berupa persiapan materi pembelajaran yang
mudah dipahami peserta didik, strategi membuat kalimat pertanyaan, menjawab
pertanyaan, menanggapi jawaban, memberikan umpan balik, metode pengerjaan
soal-soal latihan, dan motivasi efektif.
2.
Dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik, guru hendaknya lebih sering
melatih peserta didik dengan berbagai metode dan model pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana
mereka nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan
keterampilan, sehingga mereka berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya.
DAFTAR
PUSTAKA
HM. Surya, DKK, (1997), Kapita Selekta Pendidikan SD,
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Rusna Ristasa. (2007). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. (Classroom
Action Research). Jakarta: Universitas Terbuka.
Supardi
dan Suharjono (2011).Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan
Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Yogyakarta: Andi
Ofset.
Tim Kurikulum MI Tarbiyatul Ulum. (2017). Kurikulum MI
Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2021/2022. Kebumen: Puspitawarna.
Agus Suprijono. (2009) Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
Paikem: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan Nasional.
2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. ____
Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. ___
Glenn James, Robert C. James. 1976. Mathematics
Dictionary. New Jersey: John Wiley & Sons
Kneebone, G.T. 2001. Mathematical
Logic and the Foundations of Mathematics : An introductory Survey Dover
Publications. New York: Dover Publications
Nugraheni Puspasari, S.Pd ( SDN
Tegalrejo, Kebumen) . Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar IPA
tentang Mengidentifikasi Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan Melalui
Metode Everyone is a teacher here Bagi Peserta didik Kelas VI SDN Tegalrejo
Semesteer I Tahun Pelajaran 2017/2018
Elynda Desy Kusrini dan Dwi Avita
Nurhidayah, M.Pd. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher
Here Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VIIA MTs Ma’arif Al Ishlah Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014
Murniasih 2010. Penerapan
Strategi Everyone Is A Teacher Here (Eth) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X A2 Madrasah Aliyah Darul Hikmah
Pekanbaru
http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/strategi-everyone-is-teacher-here.html
https://www.trigonalmedia.com/2014/11/pengertian-matematika-menurut-para-ahli.html
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-variabel-penelitian/
JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN
MELALUI PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PESERTA DIDIK
KELAS V
MITU TIRTOMOYO TAHUN 2021/2022
Disusun
Oleh:
YATINO,
S.Pd.I
NPK
: 9842150059023
MADRASAH
IBTIDAIYAH TARBIYATUL ULUM
DESA
TIRTOMOYO KECAMATAN PONCOWARNO
KABUPATEN
KEBUMEN
2020
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN
MELALUI PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PESERTA DIDIK
KELAS V
MITU TIRTOMOYO TAHUN 2021/2022
Oleh:
Yatino
Jurnal Pendidikan. MI Tarbiyatul Ulum
Tirtomoyo
email : yatino.yatino@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang masalah yang menjadi
fokus kajian dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar
matematika materi operasi hitung pecahan desimal dengan jumlah siswa diatas KKM
hanya 40% dari 20 siswa. Penyebabnya adalah strategi yang digunakan
membosankan. Melalui penerapan stratgegi everyone is teacher here diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Kompetensi Dasar menjelaskan
dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal. Berdasarkan rumusan
masalah di atas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : (1) Mendeskripsikan
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here. (2)
Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan belajar
mengajar kelas V materi pelajaran Matematika Kompetensi Dasar menjelaskan dan
melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal.
Model dalam penelitian,ini menggunakan
model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang terdiri
dari 4 tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun
Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan penilaian
tes tertulis.
Dari analisis data kesimpulan yang
diperoleh dari pengkajian ini adalah: melalui penerapan strategi everyone is
teacher here terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Kompetensi Dasar
menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal bagi peserta
didik kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo semester I tahun pelajaran 2021/2022,
dengan kenaikan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal peserta didik yang
tuntas hanya 7 anak (35%) menjadi 12 anak (60%) pada siklus I dan mengalami
kenaikan lagi menjadi 14 anak ( 70 %) pada siklus ke II serta mengalami
kenaikan menjadi 18 anak (90%) pada siklus III.
Kata
kunci: Everyone is a teacher here, Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang
memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu
kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat
sangat kuat dan jelas. Guru harus mampu menciptakan
keterlibatan peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut,
penulis
menyadari betapa jauh berbeda bentuk pembelajaran yang selama ini penulis
lakukan. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), ketercapaiannya oleh peserta didik masih jauh dari apa yang
diharapkan, karena proses pembelajaran lebih berorientasi pada guru (teacher
centered). Penulis masih menganggap fungsi utama mengajar adalah
menyampaikan informasi tanpa memperhatikan bagaimana cara menyajikan informasi
tersebut bagi peserta didik sehingga materi dapat diserap secara baik dan
maksimal. Dengan demikian hasil tes selalu tidak tepat mengarah pada tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Keberhasilan semua peserta didik kelas V mencapai
tujuan yang telah ditetapkan pada mata pelajaran Matematika pada Kompetensi
Dasar menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan desimal merupakan
suatu tanda bahwa pembelajaran telah berhasil pula. Peserta didik dinyatakan
telah menguasai materi pelajaran, apabila telah mencapai nilai sama atau di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun hasil sebelum penelitian Hasil
belajar peserta didik juga masih rendah, terbukti dari hasil ulangan akhir
pembelajaran rata rata nilainya masih rendah yaitu 57,65. Peserta didik yang
memperoleh nilai di atas KKM hanya 7 anak (35%). Sedang 13 anak lainnya (65%)
memperoleh nilai di bawah KKM.
Dari kenyataan di atas, guru ingin memperbaiki Strategi
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Everyone is a teacher
here. Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ini, besar harapan guru
kiranya ada perubahan yang lebih baik dari pada sebelumnya, baik bagi peserta
didik maupun bagi guru. Sebelumnya pembelajaran selama ini menggunakan strategi
dengan pendekatan ekspository. Harapan bagi guru adalah sudah menggunakan model
yang tepat, sehingga peserta didik lebih mudah menerima materi, yang pada
akhirnya semua peserta didik bisa tuntas belajarnya dengan mendapat nilai sama
atau di atas KKM yaitu 70.
Agar fokus pada materi yang dibahas, maka peneliti
membatasi masalah sebagai berikut.
1.
Penggunaan
Strategi everyone is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika KD menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan dan
desimal.
2.
Subjek
penelitian untuk siswa Kelas V MITU Tirtomoyo TP. 2021/2022 semester I KD menjelaskan
dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan dan desimal.
3.
Aspek yang diukur dalam peneltian ini
pada aspek hasil belajar
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuatitatif dengan
jenis Penelitian Tidakan Kelas (PTK) dengan penerapan strategi Everyone
is a Teacher Here. PTK merupakan kajian sistematis sebagai upaya pendidik
untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dengan melakukan tindakan inovatif
dalam pembelajaran. Subjek yang digunakan
pada penelitian ini adalah siswa kelas V MI Tarbiyatul
Ulum Tirtomoyo yang berjumlah
20 siswa dengan rincian 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian
ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dimulai pada bulan September 2021 dan
diakhiri pada bulan November 2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Model penelitian yang digunakan pada PTK ini menggunakan
model penelitian dari Kemmis &
Mc Taggart yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Indikator kinerja yang diharapkan
dari penelitian pembelajaran menggunakan strategi Everyone is a Teacher Here
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja tersebut berkaitan
langsung dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Indikator kuantitatif dalam
penelitian ini, yaitu hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa meningkat
setelah penerapan strategi Everyone is a Teacher Here dalam kegiatan
pembelajaran. Dalam penelitian ini, siswa dikatakan berhasil apabila hasil
belajar siswa sekurang-kurangnya sudah 85 % siswa mencapai target nilai KKM 70.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data penelitian ini
diperoleh dari data hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika siswa kelas V
MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2021/2022. Berdasarkan hasil
penelitian dengan penerapan strategi
Everyone is a Teacher Here diperoleh bahwa hasil
belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa meningkat. Adapun nilai hasil belajar siswa setelah
penerapan strategi Everyone is a Teacher Here mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I, siklus II,
dan siklus III. Pada pra siklus yang awalnya 35 % ke siklus I naik menjadi 60%
dengan peningkatan 25 %. Pada siklus II meningkat menjadi 70% dengan
peningkatan 10% dari siklus I. Kemudian pada siklus III meningkat menjadi 90%
dengan peningkatan 20%.
Tabel 1. Persentase
Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, Silkus II dan Siklus III
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
35%
|
60%
|
70%
|
90%
|
7 siswa
|
12 siswa
|
14 siswa
|
18 siswa
|
Berdasarkan tabel 1 dapat
dijelaskan bahwa setelah penerapan Strategi Everyone is a Teacher Here
materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal pada siswa kelas V MI Tarbiyatul
Ulum Tirtomoyo terjadi peningkatkan hasil belajar, yaitu pada prasiklus
jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 7 siswa dari keseluruhan 20 siswa atau
setara 35 %. Kemudian pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 12 siswa atau
setara 60% dari keseluruhan 20 siswa. Selanjutnya pada siklus II terjadi
peningkatan menjadi 14 siswa tuntas atau setara 70 % dari 20 siswa. Kemudian
pada siklus III hasil belajar siswa meningkat sangat baik yaitu 90% dimana 18
siswa telah mencapai KKM. Adanya data yang diperoleh dari pra siklus sampai
siklus III menunjukkan adanya peningkatan dan telah mencapai indikator
ketuntasan, yaitu meningkatnya hasil belajar siswa kelas V dengan penerapan Strategi
Everyone is a Teacher Here sebesar 90% dari indikator ketuntasan yang
telah ditentukan yaitu 85 %. Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat
dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram
1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data
pada diagram yang ada, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Everyone
is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
perkalian dan pembagian pecahan desimal siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum
Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2021/2022.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Hasil
belajar siswa sebelum menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here
tergolong rendah. Hal tersebut terbukti hanya 40% dari jumlah keseluruhan 20 siswa
belummencapai KKM. Adapun hasil
belajar siswa setelah menerapkan Strategi Everyone is a Teacher Here
mengalami peningkatan yaitu siklus I ada 12 siswa atau 60%, Siklus II ada 14
siswa atau 70% dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 18 siswa atau 90% siswa yang telah
mencapai KKM.
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah melalui penerapan strategi Everyone is a Teacher Here dalam
pembelajaran Matematika materi Perkalian dan pembagian pecahan desimal pada
kelas V MI Tarbiyatul Ulum Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2021/2022 melalui kegiatan
3 siklus dengan penerapan strategi Everyone is a Teacher Here, menunjukkan
bahwa pada setiap siklus
mengalami peningkatan. Sesuai dengan fokus penelitian yang dilaksanakan,
peningkatan ini terjadi pada hasil belajar siswa. Pada perbaikan siklus
terakhir melalui perbaikan tindakan yaitu membagi kelas menjadi kelompok kecil
dan memotivasi siswa untuk berani menjelaskan materi yang dikuiasainya di depan
teman-temanya diperoleh hasil dari siklus
akhir sebanyak 95% siswa atau 19 siswa telah mencapai KKM, yaitu ≥
70. Artinya, indikator keberhasilan
penelitian ini telah tercapai.
Saran
Berdasarkan kesimpulan
di atas bahwa dengan adanya penerapan strategi Everyone is a Teacher Here dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi
Perkalian dan pembagian pecahan desimal . Dalam pembelajaran hendaknya guru
selalu inovatif dan kreatif agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu dalam pemilihan strategi, guru juga harus
memperhatikan karakteristik siswanya agar nanti siswa dapat menerima
pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR RUJUKAN
HM. Surya, DKK, (1997), Kapita Selekta Pendidikan SD,
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Rusna Ristasa. (2007). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. (Classroom
Action Research). Jakarta: Universitas Terbuka.
Supardi
dan Suharjono (2011).Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan
Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Yogyakarta: Andi
Ofset.
Tim Kurikulum MI Tarbiyatul Ulum. (2017). Kurikulum MI Tarbiyatul
Ulum Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2021/2022. Kebumen: Puspitawarna.
Agus Suprijono. (2009) Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
Paikem: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Pendidikan Nasional.
2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. ____
Kementerian Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. ___
Glenn James, Robert C. James. 1976. Mathematics
Dictionary. New Jersey: John Wiley & Sons
Kneebone, G.T. 2001. Mathematical
Logic and the Foundations of Mathematics : An introductory Survey Dover
Publications. New York: Dover Publications
Nugraheni Puspasari, S.Pd ( SDN
Tegalrejo, Kebumen) . Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar IPA
tentang Mengidentifikasi Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan Melalui
Metode Everyone is a teacher here Bagi Peserta didik Kelas VI SDN Tegalrejo
Semesteer I Tahun Pelajaran 2017/2018
Elynda Desy Kusrini dan Dwi Avita
Nurhidayah, M.Pd. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher
Here Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VIIA MTs Ma’arif Al Ishlah Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014
Murniasih 2010. Penerapan
Strategi Everyone Is A Teacher Here (Eth) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X A2 Madrasah Aliyah Darul Hikmah
Pekanbaru
http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/strategi-everyone-is-teacher-here.html
https://www.trigonalmedia.com/2014/11/pengertian-matematika-menurut-para-ahli.html
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-variabel-penelitian/
UNTUK DOWNLOAD FILE KLIK (DOWNLOAD)